SEMARANG TRIP - Liburan Sehat di Kawasan Simpang Lima

3:20 PM Nova Zakiya 6 Comments

Agenda malam terakhir di Semarang adalah mencari buah tangan. Pilihan tertuju di kawasan Pandanaran, daerah pusat oleh-oleh kota Semarang. Keluar hotel ba’da Maghrib, kita menuju Stasiun Semarang Poncol dulu buat nanya ada tempat penitipan barang atau nggak. Rencananya, besok pagi (kalau nggak lelah), kita mau main lagi entah ke Sam Poo Kong atau ke tempat lain yang gampang terjangkau. Jadi kita check out pagi, titip barang di stasiun, lalu jalan kemudian jam 12 kembali ke stasiun. RENCANA. Hahahaha

Ternyata pihak stasiun tidak menyediakan tempat penitipan barang. Ya sudahlah, kita lihat saja apakah jalan-jalan malam ini akan melelahkan atau tidak.

Gue dan Diah menghadang angkutan umum di depan stasiun. Sebenarnya bisa naik BRT hanya saja transportasi tersebut nggak beroperasi sampai malam. Kalau nggak salah dengar, BRT hanya sampai jam 6 sore. Cukup lama nggak ada angkot yang lewat. Bertanyalah Diah dengan bapak penjaga yang tadi kita tanya pas cari penginapan, kata beliau memang sudah tidak ada angkot yang lewat kalau menuju Simpang Lima. Nggak ada pilihan lain selain naik taksi.

Kita memilih naik taksi Blue Bird yang sudah terjamin alias punya nama. Tapi ya namanya di luar Jakarta, kita takut ‘ditembak harga’ jadi sebelum naik kita bertanya dulu biasanya berapa ke Simpang Lima. Si Bapak menjawab Rp 25 ribu rupiah yang kemudian kita nego dan mentok di harga Rp 20 ribu. Yaudahlah daripada semakin malam akhirnya naiklah kita.

Sang bapak Blue Bird berpesan kalau naik taksi Blue Bird langsung naik aja nggak usah tanya harga soalnya udah pasti pake argo. Ya namanya juga bukan di daerah sendiri kan tiba-tiba ‘ditembak harga’ di hari terakhir liburan kan nyesek juga haha. Tapi si bapak itu bilangnya juga setelah tahu kita dari Jakarta sih haha, mungkin dia takut dilaporin kali ya. Harga argo nggak beda jauh sih, kalau nggak salah Rp 18 ribu. Lesson learned!

Kita turun di Simpang Lima di bagian Jalan Pandanaran. Menuju tempat oleh-oleh kita pilih dengan berjalan kaki, karena bayangan kita deket jaraknya. Setelah ditelusuri, kok nggak nemu-nemu nih tempat. Gue sendiri yang pernah mampir jajan di Pandanaran juga merasa asing, perasaan tempatnya bukan begini. Nggak sepi dan banyak tokonya. The power of asking is a key for you in case you don’t know about this place. Bertanyalah kita sama bapak satpam suatu bank buat make sure we were in the right way and he said yes. Pusat oleh-oleh memang ada di Jalan Pandanaran. Bapaknya bilang setelah lampu merah terus sampai. Dia juga menawarkan jasa becak yang sedang parkir disitu. Lagi-lagi takut ditembak karena bukan di daerah sendiri, kita memutuskan untuk lanjut jalan kaki.

Lampu merah sudah nampak, kita senang sebentar lagi sampai. Nggak jauh kok jarak dari tempat tadi kita tanya sampai lampu merah ini, ya semacam pilihan yang tepat telah menolak becak haha. Dan kita menemukan Taman Pandanaran dengan patung liong berbadan singa. Okesip, mampir lalu jeprat-jepret dulu.

Lanjut perjalanan tapi kok ya nggak ada rame-rame toko oleh-oleh gitu, sampai akhirnya ketemu lampu merah lagi dan barulah nampak plang-plang toko oleh-oleh (Bandeng Juwana dkk) setelah lampu merah itu. Well, bapaknya nggak salah, toko oleh-oleh emang ada di dekat lampu merah, tapi lampu merah yang kedua. Cukup panjang juga Jalan Pandanaran ternyata -.-


Iklan lumpia udah berjejer di sepanjang jalan, tapi kita memutuskan untuk ke toko dulu, beli oleh-oleh buat keluarga, temen kantor dan diri sendiri (khususnya gue). Kita punya prinsip, “jangan sia-siakan makanan sampel!”. Dimana ada sampel makanan, disitu kita berada, anteng makan. Mulai dari pie susu, bolen, bika ambon sampai mochi. Setiap disamperin kita melipir sedikit hahaha. Kita baru sadar belum makan dari siang sepulang dari Umbul Sidomukti hahaha.

Gue sendiri memutuskan untuk membeli mochi dan pilus bawang yang kecil-kecil itu. Mochinya enak banget, isian kacang padet dan gede (berkali-kali gue ke rak tester makanin mochi hahaha tapi kan gue beli akhirnya hahaha). Setelah beres, kita bayar dan dapat kupon undian. Niat banget kita isi sampai pinjem pulpen mbak penjaga kasir hahaha. Bener-bener kayak wisatawan abis kita hahaha.
Mochie Cap Gunung Merbabu. Endes banget rasanyaaaa :9
Setelah memasukkan kupon ke kotak undian (yang sempat nyasar dimana letaknya), kita keluar dan tentu saja, jajan lumpia Semarang. Lo belum dibilang ke Semarang kalau belum makan lumpia Semarang (halah). Banyak berderet yang jual lumpia di sekitar situ, tapi gue dan Diah tergoda dengan iklan “beli 1 gratis 1 mulai dari Rp 8.000,-“. Nalarnya, 8 ribu dapet 2 berarti satuannya 4 ribu kan muraaah pake banget ya hahaha yaudah kita beli disitu aja. Eh nggak tahunya, yang beli 1 gratis 1 ya yang paling mahal, harga Rp 20 ribu isi kepiting, udang, ayam dan telur. Tapi dengan isi begitu worth it sih buy 1 get 1 free nya haha kapan lagi makan lumpia isi paling lengkap dihargai ceban yekaaan.

Size-nya besar, kenyang. Cuma memang berminyak banget. Masih sore (sekitar jam 8an gitu deh kalo ngga salah), kita memutuskan untuk mampir lagi di Taman Pandanaran, duduk-duduk menikmati malam terakhir di Semarang sambil makan lumpia enak!
So excited eat this Lumpia Semarang isi lengkap!
Duduk, ngobrol, makan sampai sekitar jam setengah sembilan-an. Kentang mau pulang ke hotel, kita memilih untuk lanjut jalan ke alun-alun Simpang Lima. Signature-nya Semarang banget kan hahaha. Ngaso sebentar karena kita jalan kaki lagi dari Pandanarannya. Sambil merencanakan kita mau sewa sepeda tandem! Hahahaha
Favorited! Capture by Diah Up
Tandem sepeda kelap-kelip seharga Rp 20 ribu/jam. Harga awal sih sebenernya Rp 25 ribu, ditawar Rp 15 ribu nggak mau haha. Awalnya belum kebiasa takut jatuh. Diah yang badannya besar biar di depan aja haha. Yang bikin kagok, stang gue ga lurus jadi pegel berasa naik sepeda ga sejalan sama rodanya hahaha. Di sekeliling Simpang Lima ini, ada banyak banget penyewaan sepeda, becak-becakan, dan sebagainya. Juga ada orang-orang berkostum buat foto, kaya setan-setanan Indonesia (kesel banget gue lewat sebelah ini), pirates dan masih banyak lagi. Kita berhasil mengelilingi Simpang Lima sebanyak 4 kali putaran. Sweat enough! Liburan sehat~


Setelah mengambil barang yang kita titipkan ke abang-abang sepeda dan tentu saja membayar uang sewanya, kita pun meninggalkan alun-alun simpang lima. Saat itu waktu menunjukkan jam setengah sepuluh malam, berharap masih ada angkot ke arah hotel kita (biar nggak naksi mulu haha). Kita naik angkot yang arah Stasiun Poncol, tetap berpegang dengan google maps juga sih hahaha. Kalau nggak salah angkotnya seri C05 warna merah (kalau nggak salah inget hahaha). Agak lama ngetem, akhirnya jalan juga lah angkotnya. Ternyata lewat jalan tembus yang ujung-ujungnya sampai di Indomaret sebelah hotel.

Waktu udah hampir jam 10 malam, indomaret pun bersiap tutup. Sedangkan kita nggak ada stok minuman. Bagi tugas, Diah bayar angkot, gue lari masuk ke indomaret beli air mineral. Pas banget setelah gue dan Diah yang menyusul masuk, itu indomaret udah mulai ditutup-tutupin biar nggak ada pelanggan lagi hahaha.

Sampai di hotel, kita sedikit bernapas lega karena akhirnya melihat perempuan (ibu bersama keluarganya) di tempat ini. Tadinya kita udah ngeri karena mayoritas yang nginep disini lakik semua. Tapi tetep, pas tidur sih kita ganjel pake dua kursi kayu yang disediakan di kamar, biar lebih aman hahaha. 

Keesokan harinya (20 April 2015), kita tertidur pulas badan lemas tak sempat untuk kemana-mana. Ternyata 'olahraga' semalam cukup menguras tenaga. Kita pun memutuskan untuk tinggal di hotel hingga waktu check out tiba. Tentu saja, waktu banyak kita habiskan untuk tidur hahaha.

Setelah sholat Dhuhur, kita pun check out. Barang udah semakin beranak pinak kita memutuskan untuk naik angkot ke stasiun. Niatnya mau makan dulu di warteg depan stasiun, tempat awal kita makan di Semarang (masakannya enak cuy!), eh nggak taunya tutup. Yaudah akhirnya kita makan di warteg sebelah. Lumayan ada jolobio, sejenis gemblong ketan yang digulain putih enak. Saya makan dua!

Selesai makan kita pun bersiap ke stasiun. Sempet nunggu bentar karena pintu baru dibuka jam 1 siang. Tapi setelah itu, kita memutuskan untuk menunggu di dalem kereta aja lah ya.
Pantang pulang sebelum selfie

Kereta ontime jam 2 siang udah jalan. Karena kita ada 3 tiket tapi Ambhar sudah pulang kemarin, jadi tempat duduk agak lega hahaha. Sebentar-sebentar tidur, sebentar-sebentar melek, sebentar-sebentar liat pemandangan, sebentar-sebentar main sama bocil depan kursi.

Lautnya di sebelah rel banget! Sayang agak mendung~
Setelah laut, ada sawah hahaha
Play with Pocoyo wannabe

Sempat ada kejadian nggak enak di kereta, tepatnya di Stasiun Pemalang. Ada keluarga yang baru naik, tapi di kursi yang mereka beli sudah ditempatin orang. Nah si orang yang nempatin ini ngatak banget nggak mau pindah, malah nyuruh keluarga itu buat cari kursi kosong lainnya. Nggak terima, si ibu ini akhirnya lapor ke petugas yang kebetulan lewat. Akhirnya dicek lah satu per satu tiketnya, keluarga ini bener, si bapak yang ngatak tadi disuruh pindah ke gerbongnya. Aneh ya, orang salah tapi ngotot. Ikut kesel dengernya huff.

Dan pas juga sampai di Stasiun Cirebon, si pocoyo dan emaknya turun, ada lagi yang naik. Pasangan muda-mudi. Udah nyolot nanya kursi yang gue tempatin dikira kursi dia, eh nggak taunya salah baca. Duh mbaaaak -,-

Diah turun di Jatinegara karena lebih deket dan gue tetap turun di Pasar Senen sekitar jam setengah sembilan malam lewat. Ngenes momen ketika commuter line arah Sudirman dateng, gue berlari (di tengah jalan sempet kehilangan kartu multi trip gue), sampailah di peron 6 dan jeng jeng pintu tertutup kereta jalan :(


MARI BERHITUNG!
Taksi (Stasiun Poncol-Simpang Lima) : Rp 20.000,-
Oleh-oleh : harga beragam mulai dari Rp 7.500,-
Lumpia Semarang (isi kepiting, udang, ayam, telur) : Rp 20.000,- (kalau masih promo sih buy 1 get 1 free)
Sewa sepeda tandem berdua : Rp 20.000,-
Angkot (Simpang Lima-Jl. Imam Bonjol) : Rp 3.000,-/orang
Angkot (depan Hotel Rahayu-Stasiun Poncol) : Rp 2.500,-/orang
Makan siang : Rp 10.000,- sampai Rp 15.000,- (Jolobio Rp 1.000,-)

Akhirnya kita kembali lagi di Jakarta. It means holiday is over and back to routine! Mari kita rencanakan liburan selanjutnya! Yeay! HIDUP LIBURAN SEHAT!!!

Salam traveler ala-ala! XOXO!

-zakia-

6 comments:

  1. Jadi pengen mampir ke Semarang. :D
    Kunjungi balik ya :) annisanuraida99.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan mampir ke Semarang. Banyak tempat yang bisa dijelajahi lebih jauh lho :)

      Delete
  2. Jadi pengen mampir ke Semarang :D kunjungi balik ya :) annisanuraida99.blogspot.com

    ReplyDelete
  3. Jadi pengen mampir ke Semarang :D kunjungi balik ya :) annisanuraida99.blogspot.com

    ReplyDelete
  4. Replies
    1. Alhamdulillah meski cuma 3 hari tapi lumayan lah hehe

      Delete