SEMARANG TRIP - Goes to UMBUL SIDOMUKTI Part 1

10:29 PM Nova Zakiya 16 Comments

Semarang. Orang banyak mengenal kota ini dengan tempat wisata seperti Lawang Sewu, Simpang Lima ataupun Klenteng Sam Poo Kong. Anti-mainstream, kita mencoba tempat liburan yang baru, yakni UMBUL SIDOMUKTI, yang terletak di kaki gunung Ungaran.

Salah satu penampakan Umbul Sidomukti di situs pencarian Google. Ya kalau begini rupanya gimana ngga ngiler mau kesana, ya nggak?

Semua sudah dipersiapkan, ala-ala backpacker, gue beserta dua temen sekantor gue, Diah dan Ambar, berangkat liburan tanggal 17 April 2015 naik kereta ekonomi Brantas. Untuk menghemat uang penginapan, malamnya kita tidur di rumah gue dulu, hahaha maklum irit uang. 
Killing time!


18 April pagi, kita baru berangkat ke Semarang naik kereta Kaligung Mas keberangkatan 10.25 dari Pekalongan menuju Stasiun Semarang Poncol. Nggak kepikiran kalau view-nya nanti bakal lautan lepas jadi nggak ngatur buat duduk di pinggir utara alias di kursi 2. Subhanallah deh, langit biru dengan matahari yang bersinar cerah membuat pantulan yang apik di lautan biru.

Semarang, we're coming! 

Jam 12 tepat, kereta sampai di Stasiun Semarang Poncol. Too hot to be true! Salah kostum gue langsung pakai sweater karena kepikiran Umbul pasti dingin. Karena perjalanan selanjutnya cukup jauh sekaligus meraba bus seperti apa yang akan kita naiki, kita memutuskan untuk isi perut di salah satu Warsem (Warung Semarang) di depan stasiun. Hahaha kidding namanya tetap Warteg kok. Hanya bermodalkan uang Rp 10.000 - Rp 13.000 (lauk lele-ayam) kita udah dibuat kenyang oleh ibu-ibu paruh baya si pemilik warteg. Masakannya juga enak, rasa nasinya beda. Kenyang deh pokoknya. Si ibu memberi petunjuk tentang bus yang akan kita naiki, ada 3 pilihan: Semarang-Ambarawa, Semarang-Bandungan, atau Semarang-Salatiga (temen kantor yang orang Salatiga juga memberi arahan yang sama).

Selesai makan, kita langsung menyeberang dan menghadang bus. Nggak berapa lama, bus datang dan memang benar-benar tuyul (sebutannya bus tuyul). Masih meraba berbekal arahan dari teman kantor, di dalam bus kita diberi arahan lagi dari seorang ibu (duduk di sebelah Ambar), sebaiknya kita turun di Pasar Babadan. Bayar 20 ribu untuk 3 orang,- kita bilang ke si kenek minta turun di tempat tersebut. Panas ditambah bus yang ngetem bikin kita cepet-cepet pengen sampe di tempat tujuan. 

Sampai di Pasar Babadan, kita diberi tahu untuk naik angkot warna ijo muda jurusan Bandungan. Pas banget pas turun ada si angkot lagi ngetem. Namun, perhatian kita teralihkan oleh Indomaret yang berdiri tegak di sebelahnya (asli, kita liat Indomaret kaya liat pusat harta karun). Cukup lama belanja, keluar-keluar si abang angkot masih nungguin (penumpang di dalemnya udah bete aja hahaha). Langsung lah kita menuju spot berikutnya.

Kita sempat ditawarin oleh si abang angkot mau anter kita sampai tempat tujuan alias Umbul Sidomukti seharga 175 ribu PP (besok dijemput). Tapi kita menolak dan memutuskan untuk naik ojek (kata temen naik ojek lebih murah karena naiknya 'deket'). Turunlah kita di Jimbaran dan membayar 5 ribu per orang dan langsung disamperin sama tukang ojek. Awalnya mereka membuka harga 35 ribu per orang dan berhasil ditawar di harga 25 ribu (kata temen gue tadinya ojek bisa ceban atau 15 ribu doang).

Kita memilih pilihan yang benar dan harga 25 ribu worth it banget! Jalanan ekstrim banget nanjaknya. Gue sempat panik karena kepisah dari Ambar dan Diah, nih tukang ojek semuanya pacepet-cepet ngegas motornya kaya lagi balapan (terus baru kepikiran mungkin kalo dia ngga ngegaspol, nih motor bisa turun alias mundur saking nanjaknya). Posisinya Ambar paling depan dan Diah di belakang, benar-benar hilang dari pandangan. Panik karena kita motong jalan lewat jalan tikus yang sepi. Udah berdoa segala macem, sampe ngibulin nih tukang ojek kalo kita mahasiswa Semarang. Tapi kepanikan itu sedikit reda saat gue menoleh kanan kiri dan (lagi) Subhanallah, bener-bener indah pemandangan Ungaran dan (mungkin sedikit) Semarang beserta Salatiga dilihat dari atas. Rawa Pening aja kelihatan jelas. Adem banget rasanya hati saat itu. Tapi panik kembali menyerang karena tukang ojeknya nyasar ke camp pendakian Gunung Ungaran. Pak, tapi saya nggak mau ikut naik gunung, Pak.

Turunlah kita ke Pondok Kopi yang tak jauh dari camp tersebut (ternyata udah satu kawasan dengan Umbul Sidomukti). Subhanallah, pemandangannya itu bikin betah banget, indah. Hanya saja kondisi kita masih panik banget karena belum ketemu tempat yang udah kita booking, juga Diah yang belum tahu ada dimana (gue udah sama Ambar saat itu), jadi nggak ada satu pun dari kita yang foto betapa indahnya pemandangan di atas Pondok Kopi yang loveable banget. Semua hanya tersimpan di memori otak kita masing-masing hahaha.

Bertanyalah gue sama resepsionis di Pondok Kopi tentang booking-an kamar kita, yang ternyata ada di bawah alias di kawasan Pondok Wisata. Di saat sinyal mulai menghilang, Diah menelpon Ambar dan singkat cerita kita semua sudah berkumpul di resepsionis Pondok Kopi. Turunlah kita ke Pondok Wisata dan check in. Tak lupa kita minta nomor hp trio ojek buat jemput besok.

Kamar kita Superior I. Nggak nyesel deh bayar mahal. Desain interiornya keren, kapasitas untuk 4 orang. Ada 2 kamar, di lantai 1 dan 2. Kamar mandinya menyatu dengan alam alias nggak beratap di bagian shower-nya. Dan yang jelas, view-nya meeeeen, indah banget! Kita dapet welcome drink wedang jahe yang enak banget, bukan wedang jahe abal karena hangatnya bener-bener berasa di tenggorokan.


Beres-beres, lalu mandi dan bersiap untuk jalan-jalan di sekitar, ke kolam renang alamnya (niat udah mau berenang tapi kedatangan tamu bulanan). Sungguh berasa aman tentram damai sentosa menghirup udara di tempat ini. Kanan kiri masih gunung, udaranya asri, pemandangan dari kolam renangnya tak kalah indah. Sayang sore itu mendung, jadi nggak kebagian sunset.

Deretan bangku di rooftop depan Pondok Wisata Superior
Kolam renang alam
Kapan lagi ketemu udara seger sebelum balik lagi ke Jakarta :3

Balik ke kamar, kita memesan makanan (tersedia buku menu kafe di kamar) dan harga makanannya terjangkau. Gue pesan wedang jahe (nagih banget soalnya) dan Diah pesan telur ceplok untuk makan malam. Penginapan udah mahal jadi malam ini kita makan mie instan dalam kemasan yang dibeli di Indomaret tadi hahaha. Pas kan di kamar disediain water heater beserta gula dan teh.


Nggak mau menyia-nyiakan malam di Umbul yang hanya semalam, kita makan di bangku-bangku rooftop. Dingin banget tapi seger, maklum udara gunung. Niat mau sekalian stargazing tapi mendung akhirnya liatin lampu kota di bawah yang bagus banget. Baru sebentar kuah mie udah dingin, apalagi air putihnya hahaha. Beres makan kita duduk di pinggiran rooftop, menikmati pemandangan langka yang nggak bisa didapet dengan gampang di Jakarta. Lampu-lampu kota, lampu kendaraan yang saling berkejaran, indah namun hanya bisa diabadikan dalam otak.

Ambar pamit masuk ke kamar duluan karena nggak kuat dengan udara dinginnya. Gue ke kamar bentar buat ambil sweater lalu keluar lagi. Ngobrol ngalur ngidul sama Diah, sempat nelpon mpok Dian, temen setim yang sekarang udah resign. Jam setengah 9an (yang tadinya kita kira udah jam 10), kita memutuskan untuk kembali ke kamar karena dinginnya mulai tidak bisa ditolerir oleh tulang.

Kamar juga berasa banget dinginnya, apalagi pas ke kamar mandi. Kamar di atas jauh lebih hangat karena dindingnya terbuat dari kaca (semacam efek rumah kaca mungkin ya), tapi kita memutuskan untuk tidur di bawah yang ada TV-nya hahaha. Semua bantal dan selimut dari kamar atas kita angkut ke bawah. Yap, kita tidur dengan selimut double, karena satu saja tak cukup. Selamat istirahat dan siap mengeksplor Umbul esok hari!

MARI BERHITUNG!
Kereta Brantas (Pasar Senen-Pekalongan) : Rp 90.000,-
Kereta Kaligung Mas (Pekalongan-Semarang Poncol) : Rp 40.000,-
Makan di warteg : Rp 10.000-Rp 15.000 (+ air mineral 600 ml & kenyang)
Bus tuyul Semarang-Ambarawa : Rp 7.000,-
Angkot Babadan-Jimbaran : Rp 5.000,-
Ojek ke Umbul Sidomukti : Rp 25.000,-
Pondok Wisata Superior : Rp 750.000,- (harga weekend, gratis ke semua area di Umbul Sidomukti)
Wedang jahe : Rp 8.000,-
Telur ceplok : Rp 5.000,-

P.S. Some photos taken by Diah Utami Putri. Thanks Brips!

16 comments:

  1. Boleh dishre nginap di hotel mana yg superior itu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di Pondok Wisata nya mas, di dalem kawasan Umbul Sidomukti. Kalau mau dapet view yang lebih oke, saya saranin ambil penginepannya yang di Pondok Kopi (paling atas). Itu bagus viewnya :)

      Delete
  2. Bisa minta nomor yg bisa dihub untuk booking kamar di umbul?ak cari2 nomornya selalu nmr HP, rada takut2 juga mau telp. Makasih ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. duh aku ga save nomornya, tapi kita sih hubunginnya nomor yang tertera di websitenya dan nyambung kok Mba. Coba deh :D

      Delete
  3. Plesiran bareng temen2 emang enak ya, selain costnya bisa sharing juga dapat momen.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul banget mas deddy. seru ramenya dan bisa sharing itu jadi lebih hemat sebagai backpacker juga kan hihi

      Delete
  4. mbk...pulangnya gmn?? naik ojek lagi kah???

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya naik ojek lagi waktu itu karena nggak ada alternatif angkutan umum disana. jadi pas berangkatnya, aku sama temen temen minta kontak abang ojeknya, jadi begitu mau turun, si abang ojek itu yang jemput lagi

      Delete
  5. Mba, itu 750 sudah bertiga untuk satu malam aja yaa? Lumayan juga ya. Aku kepikiran pengen kesini. Bosan hiruk pikuk jakarta. Hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba, waktu tahunku kesana sih segitu. cuma mungkin sekarang sepertinya udah naik deh, coba dicek langsung aja mba hubungi nomor kontaknya. worth it kok. apalagi yang di pondok kopi lebih puas karena lebih di atas lagi hihi

      Delete
  6. Mbak, itu perjalanan pulang balik ke semarangnya lagi naik apa? Apa sampai malam masih ad transportasinya? Thx

    ReplyDelete
    Replies
    1. balik ke semarangnya aku dari umbul naik ojek yang pas berangkat aku naikin, sampai pasar ketemu angkot sambung angkot sih. terus udahannya sampai jalan raya aku naik BRT, semacam bus kaya transjakarta di semarang kali ya hehe. Untuk waktu operasinya aku kurang paham sih, tapi kalau liat lokasi, better turun dari umbul sebelum gelap. biar lebih aman aja hehe

      Delete

  7. I loved as much as you'll receive carried out right here. The sketch is tasteful, your authored subject matter stylish. nonetheless, you command get got an edginess over that you wish be delivering the following. unwell unquestionably come more formerly again as exactly the same nearly very often inside case you shield this hike. facebook login

    ReplyDelete
  8. Ko gk naik kereta Tawang jaya aja..

    ReplyDelete
  9. Wah, kebetulan ada yg review nih.. Aku rencana mau honeymoon ke umbul sidomukti juga..

    Btw ada indomaret/alfamart terdekat yg bisa dicapai dengan jalan kaki gak sih?

    Thanks info nya..

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete