PINE FOREST ala GUNUNG PANCAR BOGOR
Masih ingat dengan setting
pernikahan penyanyi Andien Aisyah dengan Ippe pada 27 April lalu? Di antara
kalian pasti akan menjawab masih. Bagaimana tidak, pernikahan keduanya bisa
dibilang sebagai salah satu pernikahan unik dan menginspirasi yang ada di
Indonesia. Bertempat di Pine Forest Camp, Maribaya, Lembang, Bandung, sebuah
lokasi yang belum banyak diketahui orang, namun mampu menghadirkan suasana
tentram, sejuk dan cantik. Pernikahan bertema Kinfolk Wedding ini terbilang
cukup simple, dengan dekorasi
sederhana, lampu gantung, dan meja kursi panjang.
Nah, kalau kalian pengen main ke hutan pinus tapi nggak punya banyak waktu, Taman Wisata Gunung Pancar bisa menjadi pilihan. Gunung Pancar sendiri merupakan sebuah gunung dengan ketinggian kurang lebih 800 meter di atas permukaan laut. Lokasinya di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Bogor Jawa Barat, dekat dengan obyek wisata Jungle Land di Kawasan Sentul. Kalau dari Jakarta, bisa keluar di Gerbang Tol Sentul Selatan, sedangkan yang dari Bogor bisa masuk di Gerbang Tol Sentul Barat. Kemudian tinggal ikutin jalan deh ke arah Jungle Land. Nah, bagi kalian yang menuju Gunung Pancar menggunakan sepeda motor, bisa lewat Cimahpar ke arah Sirkuit Sentul lalu ikutin arah ke Jungle Land aja pokonya (patokannya itu doang hahaha).
Ide ke Gunung Pancar ini berawal dari ke-desperate-an gue akan tempat bermain tapi nggak mau yang itu-itu aja. Pas kebetulan minggu kemarin libur ngantor hari Minggu-Senin, gue ke Bogor ke tempat si cumi, temen sekontrakan gue. Diputuskanlah hari Senin, pas momen 17 Agustus (padahal nggak ada hubungannya) kita kesana menggunakan sepeda motor. FYI, di kawasan ini belum ada angkutan umum yang bisa mengantarkan kita kesana.
Modal nekat nggak tau jalan, ditambah route not found di Google Maps, jam 11 siang setelah sarapan kita berdua berangkat dengan panduan dari Coco, temen sekontrakan juga. Dan beruntung, Coco mau ikut diantar abangnya, so we have a guide tour now. Karena lagi momen tujuh belasan, sepanjang perjalanan banyak lomba-lomba yang digelar warga setempat. Perhatian gue dan Cumi kemudian gampang teralihkan dengan mengomentari lomba-lomba tersebut, terutama hadiah panjat pinang yang kadang membuat motor oleng saat nanjak karena ketawa terus. Dan akhirnya, jam setengah 1 sampailah kita di tempat tujuan yeay!
Harga tiket masuknya, gue dan Cumi, naik motor kena Rp 20.000,- hmmm kurang paham sih berdasarkan orang atau berdasarkan motor atau gabungan keduanya hahaha. Sepanjang mata memandang, isinya cuma pohon pinus semuanya haha. Kita coba ke atas, tapi belum sampai atas akhirnya belok sih, karena emang nggak direncanakan untuk berendam air panas hahaha (katanya yang akses ke Pemandian Air Panasnya bayar lagi). Turun, akhirnya kita memilih sebuah tempat yang menurut kita cukup asyik untuk dipandang.
Gunung Pancar hari itu cukup ramai, karena memang masih tanggal merah sih ya. Nggak cuma plat F, tapi plat B juga cukup mendominasi. Memang view hutan pinusnya yang sepertinya diincar oleh wisatawan ini, biar ala-ala Twilight juga kali ya. Jadi kegiatan para wisatawan disini adalah gelar tikar, piknik, makan baso cuanki, dan yang sudah menjadi kewajiban, foto. Beberapa pasangan memilih untuk foto Pre-Wedding di tempat ini, dan sepertinya ada yang menggelar resepsi pernikahan juga (ada penunjuk jalannya). Secara view emang oke sih!
wajib hukumnya foto disini, kali kali bisa di-upload di medsos kan kalo hasilnya bagus hahaha kekinian abis |
bisa jadi alternatif wisata keluarga juga lho! |
JUMP! |
capek foto makan cuanki dulu haha. seporsi cuma ceban! |
Mungkin karena gue kurang ke atas, jadi hawa-hawa gunungnya belum terasa. Masih berasa panas cuma emang anginnya semilir, bikin ngantuk haha. Tempat begini sayang kalau nggak dirawat, apalagi kalau ada tangan-tangan jahil yang sok asik bikin coretan di batu pake air brush. Satu lagi yang wisatawan lokal kita kurang peduli adalah masalah sampah. Beberapa sempat lihat ada sampah plastik yang dibuang oleh tangan-tangan nggak bertanggung jawab. Kalau nggak nemu tempat sampah, at least simpan dulu lah ya di plastik lalu dibawa pulang sampai nemu tempat sampah.
Jadi tempat ini worth it untuk dikunjungi buat kalian yang bosan main di Mall. Atau bisa juga sekalian merancang pre-wedding bahkan sampai resepsinya disini, biar seru nggak jauh-jauh amat kok dari tol Sentul.
All photos taken by us using DSLR and Sony Xperia C3!
Ini bagian gue nya emang ngeblur kok :( |
Sampai jumpa di jalan-jalan berikutnya ya! Salam hangat dari kami bertiga!
XOXO!
-za-
bagus, kesannya nyatu sama alam hehe..
ReplyDeletelain kali kalo kesana ajak2 boleh lah hehe :D