CELOTEH CERITA RAMADAN DAY 8: Waspada Penipuan
Bulan Ramadan adalah bulan yang suci, bulan dimana Allah SWT akan mengampuni seluruh dosa kita. Sayangnya, tidak semua orang sadar akan hal itu dan masih saja berbuat maksiat.
Seperti yang saya alami baru saja, sekitar 30 menit yang lalu. Ada orang menelepon mengatakan saya mendapat dana penghargaan senilai 10 juta rupiah. Saya sama sekali nggak excited karena saya tau ini hanya menipu. Kenapa? Karena dia memakai nomor biasa dan dia tidak tahu nomor ini atas nama siapa. Selain itu, saya ingat suara ini mirip dengan suara penipuan yang diunggah di Youtube.
Saya ikutin alurnya hanya sekedar ingin tahu dimana nanti bapak yang mengaku bernama Yoga Permana ini menyerah.
Pertama dia mengatakan undian tersebut disiarkan langsung di Trans 7 jam 4 sore dan nomor saya terpilih untuk menerima dana tersebut. Lalu saya tanya bagaimana prosedur pengambilannya. Dia bilang bisa diambil secara langsung atau transfer ke rekening.
Lalu saya bilang saya ambil langsung saja ke kantor dan anehnya dia menyuruh saya langsung datang ke kantor sekarang hahaha sakit jiwa ini orang. Alesannya, kan ini dana penghargaan bukan undian. Dia lupa kalo tadi dia bilang diundi hahaha.
Saya bilang saya tidak bisa kesana sekarang. Dia menawarkan transfer ke rekening yang ada kartu ATM nya. Saya bilang saya tidak punya karena rekening saya untuk menabung jadi tidak pakai kartu ATM. Tidak menyerah, bapak itu bilang, pinjamlah ke teman atau keluarga. Saya bilang nggak mau ribet dan sudahlah itu uang untuk bapak saja atau disumbangkan ke yang lebih membutuhkan. Bapak itu tetap ngotot lalu mematikan teleponnya.
5 menit kemudian, dia menelepon lagi dan bertanya bagaimana ini uangnya? Saya bilang saya belum butuh, pakai saja sama bapak. Nada bicara saya santai tapi dia bilang 'ibu biasa aja dong nadanya orang mau dibantu kok begitu,' hahaa kocak.
Dia bilang kalo uangnya dia yang pakai nanti dihukum sama kantor. Lalu dia memberikan opsi ketiga, yakni bapak tersebut akan membantu mengantarkan uang saya namun dengan bonus yang melecehkan. Disitu saya mulai naik pitam. Saya geram dan berkata "sudah lah itu uang bapak saja yang pakai. Buat lebaran lumayan kan. Atau buat berobat ke rumah sakit jiwa,"
Dia kembali melecehkan dan menelepon kembali. Tentu ini sangat mengganggu. Saya heran kok masih saja ada orang menipu seperti ini di bulan yang baik. Oh mungkin dia butuh untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan lebaran nanti ya. Hanya saja sayang, anak istrinya harus makan dari uang hasil menipu.
beware guys, ini nomor si penipunya |
Penipuan di bulan Ramadan ini bukan kali pertama saya alami. Dulu saat saya masih kuliah, saya pernah tertipu belanja online dan uang saya raib 900ribu (ini berharga sekali untuk anak kuliahan). Untung saya tidak bayar semuanya. Jika iya bisa runyam uang saya.
Saat saya telusuri di bank, pemilik rekening penipu ini berada di Bali dan semua uangnya sudah disedot sehingga uang saya tidak bisa kembali. Geram namun saya mencoba ikhlas barangkali dia memang lebih membutuhkan. Paling tidak untuk membuka usaha supaya tidak usah menipu lagi.
Sayangnya, selang beberapa bulan kemudian, ada yang menghubungi saya dan mengaku kena tipu oleh orang yang sama. Wah ini orang nggak ada tobatnya saya pikir. Si korban ini mengajak saya untuk menjebak penipu ini, hanya saja saya memilih untuk tidak terlibat lagi.
Tentu ini menjadi pelajaran agar tidak mudah percaya dengan orang asing, apalagi yang mengatakan mendapat uang puluhan juta. Jangan terlalu silau jika diiming imingi uang seperti itu. Alangkah baiknya kita kroscek terlebih dahulu.
Semoga kita selalu berada dalam lindungan-Nya ya, apalagi di bulan Ramadan yang suci ini. Amin YRA.
Za.
Mungkin pekerjaan mereka menipu orang lain, jadi ya harus dilaporkan polisi
ReplyDelete