BELITUNG DAY #1 - JELAJAH BELITUNG TIMUR

11:13 PM Nova Zakiya 8 Comments


Beberapa bulan sebelum Yana dapet cuti tapi dia sudah mengonsepkan mau ambil cuti untuk liburan, di waktu itu lah saya juga mengungkapkan ‘ayo kita ke Belitung!’. Nggak tau kenapa, rasanya pengen banget bisa ke Belitung, main di pantainya yang biru, pasirnya yang putih dan segala kenikmatan surgawi bagi mata yang kadang ‘empet’ sama kerjaan alias butuh refreshing. Mestakung, beberapa bulan setelahnya, saya jadi ke Belitung yeay! Tapi nggak sama Yana lah! Itu cuma prolog aja haha.

(Akhirnya) Berangkat ke BELITUNG!
Hari Sabtu, tepatnya tanggal 27 Januari 2018, saya bersama rekan-rekan media tetangga yang ‘independen terpercaya’ berangkat ke Belitung dengan pesawat Nam Air jam 8.30 pagi dari Bandara Soekarno Hatta. Saya sendiri memilih menuju bandara menggunakan kereta bandara (hahasekkk) yang memang aksesnya dekat dari kosan. Nah setelah berkumpul semuanya di terminal 2F, foto-fotolah kita. Hahaha.
Penerbangan dari Soetta menuju Bandara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, sendiri menempuh waktu selama kurang lebih 1 jam. Untungnya nggak delayed. Begitu sampai, kita sudah dijemput oleh @bmctourbelitung (travel yang sudah ditunjuk) PAKAI BIS SODARA SODARA! Benar benar nampak seperti study tour karena memang kami berjumlah 16 orang hihi. Dari tim BMC sendiri ada Mba Desi, Mas Eko dan Bang Rampet yang menjadi guide tour kami selama 3 hari 2 malam di Belitung ini. Kita juga diajarkan sedikit bahasa Belitung untuk menanyakan kabar lho. Kurang lebih seperti ini bunyinya, “ki ape kabare?” yang kemudian akan dijawab “biaselah” alias baik gitu (kalau nggak salah penulisannya ya haha).
Perjalanan di hari pertama kita mulai dengan menjelajah kawasan Belitung Timur, kalau kata Mba Desi kita jalanin yang paling jauh dulu. Dari Bandara menuju kawasan Belitung Timur ini, dengan tujuan pertama kita yaitu Replika SD Laskar Pelangi, kurang lebih menempuh waktu 1 jam. Coba bayangkan, dengan kondisi jalanan lengang, 1 jam itu berarti jaraknya jauh banget (jelas beda kalau dibandingkan dengan Jakarta sih ya yang 1 jam baru ‘sekepretan’ aja). Tapi ternyata, 1 jam itu nggak berasa lho! Apa karena nggak macet kali ya. Trus udah gitu kiri kanan kulihat saja banyak rumah dengan halaman yang luas, pepohonan, perkebunan dan juga pertambangan.

Sekolah Di SD Laskar Pelangi
Setelah satu jam yang tidak berasa karena sepanjang perjalanan diputar lagu poco-poco (yang nantinya akan menjadi soundtrack sepanjang perjalanan di hari pertama guys!), sampailah kita di Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi Gantong. Kenapa replika? Karena katanya yang asli udah nggak ada alias udah ambruk. Sementara replika sekolah ini diresmikan oleh Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal kala itu, Ir. H.A. Helmi Faisal Zaini pada 27 November 2010.
"Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan - Replika SD Laskar Pelangi, Belitung"
Sejauh mata memandang yang terlihat adalah hamparan pasir putih (saya sarankan pakai kacamata biar matanya bisa melek) dan sebuah tiang bendera di tengahnya. Pasir ini merupakan sisa-sisa penambangan timah di dekat lokasi tersebut. Bangunan SD nya sendiri terdiri dari 2 ruang kelas, dengan dinding papan yang catnya sudah pudar. Alas ruang kelasnya pun masih tanah dan pasir sih. Kursi dan meja kayunya pun seadanya.
Yang menyenangkannya, begitu kita masuk ke kelasnya, kita disambut oleh 4 orang anak yang menyanyikan lagu ‘Laskar Pelangi’-nya Nidji. Salah satu anak yang saya sempat ajak bicara mengatakan bahwa dirinya dan temannya memang kerap datang kemari sepulang sekolah (kalau saya tidak salah ingat, dia sudah kelas 5 SD). Mereka ramah terhadap para wisatawan, menambah ‘greget’ suasana sekolah pokoknya!
Selanjutnya, sudah dapat dipastikan bahwa kami mendokumentasikan setiap jengkal dari SD tersebut. Banyak sih. Tapi ndak bisa diunggah semuanya disini. Hahaha.

Mencoba Kopi Kuli Dekat Museum Kata Andrea Hirata
Nah, tujuan selanjutnya dari Belitung Trip ini adalah Museum Kata Andrea Hirata. Untuk masuk museum ini, pengunjung diharuskan membayar tiket masuk seharga Rp 50 ribu. Tapi saya dan Retna, temen saya dulu di sekolah lama yang sekarang sudah pindah ke sebelah, memilih untuk nongkrong di warung kopi kuli samping museum.
Kenapa dinamakan kopi kuli? Konon katanya, di zaman dahulu kala, para kuli ini biasa ngopi 3 hari sekali, yaitu saat pagi, istirahat siang dan pas pulang menggali. Tradisi ini bahkan sudah dijalankan warga Belitung sejak zaman Belanda lho. Sayangnya, saya bukan peminum kopi (memang nggak bisa minum kopi sih hehe) jadi saat itu saya memesan es teh susu kuli. Hihi. Tapi mengutip kata Retna, si anak kopi sejati, rasanya sih layaknya kopi susu pada umumnya. Sementara teh susunya meski udah dikasih es batu rasanya manis banget.

Menikmati Gangan Ikan Belitung di Resto Fega
Udahan minum minum kopinya, kita bergeser ke restoran Fega untuk makan siang. Dipikir-pikir emang udah mulai laper sih, meski di warung kopi tadi sempet nyemil kerupuk yang suka ada di mie Aceh itu. Perjalanan dari museum kata ke rumah makan sendiri menempuh sekitar 30 menit waktu perjalanan. Di tengah perjalanan, kita juga sempat melewati Kampung Ahok (tapi ndak mampir hihi). Kalau kata Mba Desi, di kampung Ahok ini ada sanggar batiknya lho. Selain itu, mamanya Pak Ahok juga masih tinggal di rumah tersebut. Duh jadi kangen Pak Ahok #eh.
Rumah Makan Fega sendiri memiliki desain layaknya kapal lengkap dengan kemudi nahkodanya dan hamparan air (semacam danau kali ya) di depannya. Terus juga ada dermaga ala ala nya gitu. Udah gitu yang saya suka, musholanya juga bersih dan cukup lebar hihi.
Bicara soal menu makanannya, siang itu kami disajikan menu ikan tenggiri bakar, cumi goreng tepung, cah kangkung, sate ayam dan makanan khasnya yaitu Gangan Ikan Belitung. Semacam sup ikan dengan kuah berwarna kuning, tapi bukan dari santan melainkan dari kunyit. Selain si ikan, di dalamnya juga ada potongan buah nanas. Pas saya mencoba gangan tersebut, beeeeh lidah rasa ‘kesetrum’ karena rasanya asam udah gitu pedas. Seger sih sebenernya tapi ndak kuat sama rasa asemnya. Huff.
ini penampakan Gangan Ikan Belitungnya, guys!

Mandi di Pantai Burung Mandi
Di hari pertama ini, hanya satu pantai yang kami kunjungi yaitu Pantai Burung Mandi yang berlokasi sekitar 20 kilometer dari Kota Manggar. Konon katanya, banyak burung yang mandi di pantai ini makanya dikasih nama Pantai Burung Mandi. Tapi sih saya nggak liat ada burung mandi kecuali Mas Kancil yang tau tau udah nyebur aja, disusul Billy terus Mas Tommy. Hahaha.
Di sepanjang pinggir pantai, banyak perahu kater warna warni punya nelayan setempat. Jadi pantainya keliatan warna-warni pinggirnya dengan alas pasir putih yang halus banget nggak terlalu lengket di kulit (seenggaknya yang saya rasain sih gitu hihi). 
Pantai ini agak berbeda sih dengan pantai-pantai yang ada di Belitung, yang ciri khasnya selalu memiliki batu batu granit raksasa. Nah di pantai ini sama sekali nggak terlihat bebatuan itu, garis pantainya pun landai~
Saya sih nggak mau basah-basahan. Nanti bawaannya makin berat. Basahan cukup di hari kedua aja. Jadi begitu udah foto, langsung melipir lagi duduk duduk sambil minum air kelapa deh.

Merapat ke Belitung Barat
Sebenarnya kalau di rencana awal, sebelum menuju ke Belitung Barat, tepatnya ke kawasan Tanjung Pandan, kita mau ke Pantai Tanjung Pendam buat liat sunset. Sayangnya, langitnya mendung jadi nggak dapet itu sunset, matahari aja nongolnya malu-malu. Memang kata Mba Desi, baiknya ke Belitung itu di bulan April sampai Agustus itu biar cerahnya maksimal, bisa dapet sunset maupun sunrise. Yodah tar kesana lagi ya! Haha.
Akhirnya perjalanan pun dilanjutkan ke Tanjung Pandan, tempat kami makan malam dan beristirahat nantinya, yang menempuh waktu kurang lebih 2 jam. Agak jauh sih ya memang sampai sampai saya tidur cukup pulas tau tau udah berhenti di ATM BCA dan minimarket (sesuai request anak-anak yang mau ambil duit dan jajan cemilan). Oh ya, di Belitung ini sama sekali nggak ada Indomaret atau Alfamart kaya di Jawa lho (yang tinggal ‘sekepretan’ ada terus sebelah sebelahan). Menurut Mba Desi, memang pemerintah setempat yang melarang minimarket tersebut masuk ke Belitung. Tapi jangan khawatir karena masih ada minimarket lokal yang nggak beda juga sama dua minimarket itu. Mungkin tujuannya pemerintah setempat itu biar usaha lokal yang berjaya kali ya. Tak lupa jajanlah kami mecin dan susu beruang. Yey!

Puas Makan Kepiting di Restoran Dynasty
Dengan nyawa yang masih separo rasanya dan pakaian yang leceknya karena udah dari pagi, kita dibawa makan malam di restoran yang... nampaknya... semi formal. Dengan meja bundar. Dan tamu lain yang rapi. Tapi cuek aja ah yang penting makan. Hahaha. Karena kami berenam belas, jadilah pakai 2 meja bundar. Begitu menu satu persatu dikeluarkan, saya bersyukur duduk bersama orang-orang yang tidak beringas makannya. Hahaha. Kidding hihi.
si kepiting saus padang penggoda iman 
ketam isi gurih nyoy~
Tiga lauk yang sungguh menggoda ada kepiting saos padang yang sedari awal udah ‘ngawe-awe’, kepiting isi (atau yang sering disebut ketam isi?), dan sop perut ikan. Sisanya masih ada ikan gitu, sama tumis toge, sama asinan buah. Aduh nikmat! Makan bener bener nggak sambil pegang hp karena semuanya ‘belepet motekin’ kepiting, ‘disrosot’, atuhlah nikmat banget Alhamdulillah. Dagingnya empuk. Bumbunya juga meresap ke dalam. Pun dengan ketam isinya biar lebih mirip teksturnya kaya otak-otak tapi asli enak. Sementara sop perut ikannya seger banget. Perpaduan makan nikmat di hari pertama. Lupakan diet! Bhay!
Layaknya anak anak dengan sebutan SMP alias sudah makan pulang, setelah kenyang, kami langsung menuju hotel yang jaraknya sebenarnya nggak sampai 10 menitan. Hotel tempat kami menginap namanya Hotel Mustika 2. Bukan hotel berbintang memang, ya namanya juga ala ala backpacker kan. Da saya sih yang penting bisa tidur karena begitu dapet kamar bareng Retna, kita bebersih lalu bersiap tidur karena esok harinya kita jalan pagi. Liburan masih panjang hihi.
Oh ya, yang belum saya ceritakan di atas, @bmctourbelitung ini memang menyediakan berbagai paket wisata, kalian bisa cek detailnya di website-nya disini. Atau bisa kepo-in instagramnya juga. Harga paketnya bisa menyesuaikan keinginan kita mau nginepnya dimana. Mulai dari 950ribu sampai 2.4 juta untuk paket 3 hari 2 malam (kalo rombongan 16 orang dengan hotel non bintang kena di 1 juta). Cek aja deh ya detailnya karena harganya sudah pasti beda-beda hihi. Klik aja sudah saya hubungkan dengan website-nya itu di atas haha.
Well, selamat merencanakan liburan ya! Happy reading yeay!

XOXO!
Za

PS.
Nah nanti di postingan selanjutnya, saya akan bercerita tentang wisata bahari di Belitung, jelajah dari satu pulau ke pulau lainnya dengan sejauh mata memandang itu lautan biru. Indah banget pokoknya! Tapi kalau yang ini sepertinya saya akan nunggu dokumentasi dari BMC nih karena mereka modalin dokumentasi yang ciamik banget hihi! 
Untuk yang di postingan ini, dokumentasinya beragam, ada dari kamera saya, kamera Mas Tommy, Mas Abi dan Mas Al. Happy reading yaw!

8 comments:

  1. Uhuyyyy! Ditunggu next cerita nya kakak :))

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Indah banget mbaaa. Kalau punya waktu pengen kesana lagi. Tapi lebih pengen menjelajah bagian Indonesia yang lainnya juga sih hehe

      Delete
  3. Keren banget mbaak. Aku dari dulu mupeng ke belitung belum keturutan. Btw, aku tau blog ini gara2 mau nulis tentang sikembang. Dan pas tanya ke suami, ternyata dia kenal mvak karena tetanggaan di bogoran kauman batang. Salam kenal mbaaaak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayooo ayooo main ke Belitung! Aku seneng nih promosi wisata dalam negeri hehehe indah indah mba. Oh ya? wah siapa suaminya? Kita malah bertemu di dunia maya ya hehe. Salam kenal yaa~

      Delete
  4. Very nice trip, Kak! :D
    Belitung memang menawarkan beragam pesona yang membahagiakan ya. Bikin pengen selalu balik kesana lagi :)

    Menunggu cerita selanjutnya, Kak :D

    nurullatif21.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyap betul sekali. Tapi penasaran juga sih dengan wisata wisata lain di Indonesia ini, yang indah indah banget hehe. Terima kasih ya Mba Nurul. Salam kenal hihi

      Delete