Jembatan Buntu Sengon Subah Batang

5:24 PM Nova Zakiya 7 Comments


Selama ini, jika saya berada di Batang, tempat wisata yang sering saya kunjungi selalu saja yang berada di jalur ke Selatan (eh bener kan?), seperti ke kebun teh Pagilaran, Rumah Pohon Tombo, dan terakhir ke Sikembang di Blado. Jarang bermain ke wilayah Utara selain ke Pantai. Iya, nyebrang dari jalur Pantura ke utara lagi ketemunya udah laut lho (nanti kapan-kapan kuceritakan ya!).

Makanya pas saya lihat instagram-nya explorebatang dan instabatang, ada sebuah tempat di Subah bernama Jembatan Buntu, saya langsung tertarik. Yakan jarang main ke Utara haha. Apalagi view tempatnya asoy banget.

Inget kalo jaman SD suka gambar dua gunung (atau bukit gagal paham sama gambar sendiri) terus di tengahnya ada sungai yang mengalir plus sawah sawah? Nah tempat ini hampir menyerupai gambar tersebut haha. Cuma nggak terlihat ada sawahnya sih, cuma bukit hijau ala ala wallpaper Windows. Gimana nggak tertarik coba?

How to go there...
Akhirnya, di hari Senin (28/11), saya memutuskan pergi kesana bersama Dian Risma (yang jauh jauh datang dari Jakarta haha). Kalau menurut petunjuk dari kakak kelas yang ada di Batang, patokannya Rumah Makan Sate H. Subali, masuk ke jalan di seberangnya. Jadi berangkatlah saya dengan sepeda motor lewat jalur Pantura (the only way to go there haha).

Perjalanan menuju Jembatan Buntu yang terletak di Desa Sengon, Subah, dari rumah saya (taruhlah start dari Alun-Alun Batang) hanya membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit dengan kecepatan normal. Namun tentu saja, teman perjalanan ya semacam truk dan bus bus besar (namanya juga Pantura ya sis). Cuma tinggal ngikutin jalan aja kok.


Pas udah masuk kawasan Subah, kurangi kecepatan biar Sate Subali nggak kelewatan. FYI, Sate Subali ini letaknya ada di kanan jalan ya. Tepat di seberangnya, ada sebuah jalan kecil ke utara dan sudah ada petunjuk arah ke Jembatan Buntu nya lho! Disitu tertulis, Jembatan Buntu (dengan tanda panah) 1 km. 

Jangan bingung saat masuk ke jalan kecil tersebut, karena di setiap persimpangan, ada petunjuk arahnya (warga setempat sepertinya tahu cara melihat peluang haha). Kita akan temui sedikit hutan dengan jalan yang mulus teraspal sebelum akhirnya kita disuruh belok ke kanan ke arah jembatan buntu. Nah disini, kita harus sedikit berhati-hati karena jalan untuk sepeda motor cukup kecil (motor dari dua arah saja harus gantian, ada kadal nyeberang aja harus berhenti guys!). Jangan dibayangkan jalanan ini semacam jalan beraspal juga ya. Ini lebih mirip jalan di tengah kebon haha.

Dan perjalanan diakhiri dengan jalur berbelok dan menurun plus berbatu hahaha.

Tentang Biaya Masuk dan Parkir
Saat sampai, sudah ada beberapa motor yang terparkir di gerbang kecil. Ada beberapa anak muda yang menjaga parkiran tersebut. Untuk biaya parkir sendiri dikenakan 2 ribu rupiah per motor (untuk mobil emmm nggak liat ada mobil disini sih pas saya kesini haha) sementara untuk biaya masuknya seikhlasnya. Sekelompok anak muda ini menyediakan semacam kotak amal di gerbang masuk, bebas mau isi di awal atau di akhir hehe.
Jalan menuju jembatan buntunya diberi pagar kayu yang dicat warna pastel. Bahkan ada hiasan berupa tulisan serupa pantun 😆

Yang Menarik dari Jembatan Buntu 
Tempat ini memiliki empat jembatan buntu, dua dari anyaman bambu dan dua dari kayu. Semua view-nya sama, perbukitan hijau dengan dua buah sungai coklat. Satu jembatan anyaman memiliki hiasan tanda 'love' bunga-bunga yang dilengkapi dengan tulisan tulisan kekinian (berbahasa Jawa tapi ya hehe). Duh udah pasti buat background foto bagus deh!
Kalo capek, tinggal duduk di saung atau bangku-bangku yang tersedia deh!

Yang Disesalkan di Jembatan Buntu

Pengelola tempat ini sudah menempelkan warning sebelum kita ke menaiki jembatan, seperti dilarang menaiki pagar, maksimal 5 orang dan foto maksimal 10 menit, serta dilarang membuang sampah sembarangan. 
Tapi pas saya kesana, beberapa terlihat melanggar. Paling gemes pas ada segerombolan cewek foto-foto di jembatan, salah satunya naik ke pagar. Bukan karena apa apa, tapi kalo pas apes, kehilangan keseimbangan, jatuh, ke bawahnya tinggi kan. And she did like everything is okay, semuanya terasa aman. Cuma yang liat itu geregetan lho ngeri jatuh meski sudah dipegangi temennya. Jadi, JANGAN TIRU ADEGAN INI YA!

Pesan dan Kesan Main ke Jembatan Buntu
So happy because this view is awesome! Dan ini ada di Batang, which is nggak banyak yang tahu Batang punya tempat sekece ini. Ya tapi memang objek fotonya cuma pemandangan bukit hijau dan sungai itu aja sih hehe.
Lebih menyenangkannya lagi, tempat ini bersih. Ada tempat sampah di beberapa titik, tepatnya yang dekat dengan tempat duduk (lengkap dengan tulisan satir haha). Dan sejauh mata memandang, i didn't found any trash here. Gimana nggak happy :3 (anaknya cinta lingkungan banget haha).


Namanya jembatan, jadi nggak ada pohon yang menaungi jembatan ini. Kemarin saya datang siang sekitar jam 10 dan itu panas terik sekali. Jadi pesan saya, jangan lupa pake sunblock/sunscreen ya! Biar nggak belang muka dan tangannya :')

Kesini lagi? Mau dong! Kali aja udah ditambah beberapa objek foto yang kece hehe. Kebetulan aksesnya nggak jauh juga dari jalur Pantura jadi cincai lah hehe.
Well, sampai jumpa di jalan-jalan selanjutnya ya! 

XOXO!
Za

PS.
All photos taken using kamera andalan Sony Xperia C5 Ultra depan belakang andalan banget deh ah! (bukan pesan sponsor)

7 comments:

  1. Replies
    1. Hehe cuma edit kasih alamat blog aja bang selebihnya foto ga dipakein filter pure dari kamera hp haha. Terimakasih bang rheza panutanku sudah mampir 😁

      Delete
  2. Hmm jadi tertarik utk kesana... Buka tutup objek wisatanya jam brp kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak ayo main kemari hehe. Untuk buka tutupnya sebenernya belum tertera (sama halnya dengan masalah HTM yang masih seikhlasnya), jadi kalo mau kesana pagi ya monggo, akan jadi lebih sepi dan sejuk sepertinya. Cuma kalo di atas jam 5 better pulang karena lokasinya yang bener bener di pinggiran hutan (atau kebon ya) sengon. Begitu hehe. Makasih ya kak 😌

      Delete
  3. kalau banyak yang manjat gitu jadi perlu improve 'dingklik' kali ya hahhaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. hmmm tapi tetep serem juga sih ngeliatnya walopun pake dingklik mba nayy ngeri aja gitu haha

      Delete
  4. Wah viewnya bagus ya kak

    ReplyDelete